Pembentukan wisata hutan desa telah menjadi wacana beberapa tahun terakhir ini di Desa Lancang Kuning. Namun ini bukanlah sekedar wacana biasa, berbagai upaya telah dilakukan agar wacana ini segera dapat terwujud. Langkah awal telah dilakukan oleh Pemerintah Desa Lancang Kuning dengan mengupayakan perolehan izin untuk mengelola Hutan. Upaya awal ini berbuah manis dengan diperolehnya izin pengelolaan hutan yang tertera dalam SK Nomor 1526 Tahun 2021 tentang Pemanfaatan Hutan Desa. Adapun luas lahan yang diberikan izin untuk pemanfaatan adalah seluas 159 ha selama 35 tahun. Tak menunggu waktu lama, langkah berikutnya segera dilakukan yaitu observasi lapangan. Langkah ini tidak dilakukan oleh pemerintah Desa Lancang Kuning saja, tetapi bekerjasama dengan Desa Ponggok Provinsi Jawa Tengah. Senin, 14 Maret 2021 tim dari  Desa Ponggok tiba di Desa Lancang Kuning. Tim terdiri dari Pak Subhan yang merupakan Konsultan dari Desa Ponggok sekaligus ketua tim dengan membawa serta tiga orang anggota lainnya. Selama tiga hari kedepan tim akan melakukan beberapa agenda, diantaranya observasi lapangan, perencanaan pemetaan, serta melakukan diskusi dengan berbagai stakeholder Desa Lancang Kuning. Adapun target untuk selesainya pembangunan ini diperkirakan membutuhkan waktu terhitung 5 tahun kedepan. Kepala Desa Lancang Kuning, Cholili Bunyani menyatakan bahwa Desa Lancang Kuning akan menyuguhkan konsep wisata yang berbeda. Hal ini dikarenakan kebanyakan desa akan memanfaatkan potensi laut atau bahari. Sedangkan Lancang Kuning akan mengoptimalkan potensi hutan yang ada di Lancang Kuning tanpa merusak hutan itu sendiri. Harapannya, dengan terwujudnya Desa Wisata Hutan Desa  ini maka akan membawa dampak positif kepada masyarakat, terutama dari segi ekonomi yang mampu menciptakan kesejahteraan dan kstabilan.