Lancang Kuning - Bertempat di Balai Pertemuan Desa Lancang Kuning telah diadakan Rembuk Stunting pada Rabu(28/10/2020).

Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada anak(pertumbuhan tubuh dan otak) akibat kekurangan gizi dalam waktu lama, sehingga anak lebih pendek atau perawakan pendek dari anak normal seusianya dan memiliki keterlambatan dalam berpikir.Umumnya disebabkan asupan makan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi.

Gejala stunting pada anak diantaranya:

• Anak berbadan lebih pendek untuk anak seusianya
• proporsi tubuh cenderung normal tetapi anak lebih muda/kecil untuk usianya.
• berat badan rendah untuk anak seusianya
• pertumbuhan tulang tertunda

"Meskipun stunting beresiko mengganggu tumbuh kembang anak, bukan berarti hal  ini tidak dapat di cegah, cara mencegah stunting antara lain adalah penuhi gizi selama kehamilan, beri ASI esklusif hingga anak berusia 6 bulan, pastikan kebutuhan terpenuhi dengan pemberian ASI yang cukup, pantau pertumbuhan anak dan jaga kebersihan lingkungan". ucap dwi vinti (ahli gizi)

Kegiatan utama pada rambuk stunting adalah 1).pembahasan usulan program/kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif yang disusun dalam diskusi kelompok terarah dan, 2).pembahasan penyepakatan prioritas usulan program/kegiatan intervensi gizi spesifik dan sensitif kesepakatan hasil rembuk stunting.

Adapun yang menghadiri rembuk stunting TA Kabupaten sebagai Narasumber, Kepala Desa lancang Kuning, Bhabinkamtibmas, Ibu PKK, Kader Posyandu, BPD, ketua RT dan RW, Ahli Gizi dari Puskesmas Tanjung Uban,  Ibu pendamping Desa dari Kecamatan Bintan Utara.